Gerakan 'Asal Bukan Prabowo' Tidak Patut Dilarang

Gerakan 'Asal Bukan Prabowo' Tidak Patut Dilarang Kredit Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Wakil Ketua Umum sekaligus Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi merasa gerakan 'asal bukan Prabowo' yang belakangan menggema di Twitter atau sekarang bernama X tidak patut untuk dilarang.

Berdasarkan pendapatnya, Teddy mennilai gerakan 'asal bukan Prabowo' adalah yel-yel penyemangat dari pihak pasangan calon (paslon) nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Baca Juga: Kemungkinan Kongkalikong dalam Program Susu Gratis Prabowo

"Ada yang tanya, itu ada gerakan #AsalBukanPrabowo, bagaimana pendapatnya? Ya gak ada pendapat, karena itu yel-yel penyemangat internal mereka, mosok kita melarang orang buat yel-yel di internalnya? Kan tidak mungkin mereka buat yel-yelnya ABG, Asal bukan Ganjar..," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (2/1).

Untuk diketahui, seruan 'asal bukan Prabowo' atau 'asal bukan O2' yang merujuk pada paslon nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pertama kali mengemuka pada Rabu (27/12/2023) dan menjadi tranding topic di Twitter pada Kamis (28/12/2023).

Sementara itu, dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia setelah debat capres-cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih lebih unggul dibanding Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Dalam simulasi 3 nama, elektabilitas Prabowo-Gibran menempati posisi tertinggi disusul Ganjar-Mahfud. Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi buncit.

“Elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md 24,5 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 46,7 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 21,0 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis surveinya, Selasa (26/12/2023) dikutip dari Republika.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini