4 Intervensi Istana untuk Menangkan Prabowo-Gibran

4 Intervensi Istana untuk Menangkan Prabowo-Gibran Kredit Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Pegiat media sosial Jhon Sitorus menunjukkan 4 intervensi istana untuk memenangkan pasangan calon (paslon) nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Pertama, sejumlah menteri dalam kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut membantu kampanye Prabowo-Gibran. Kedua, sikap aparat terlihat tidak netral dan condong paslon Koalisi Indonesia Maju.

Baca Juga: Gibran Harusnya Bela Pengungsi Rohingya Meski Masuk Indonesia Secara Ilegal

Ketiga, bantuan sosial (bansos) dijadikan alat kampanye untuk membuat rakyat memilih Prabowo-Gibran. Keempat, intervensi Mahkamah Konstitusi (MK) untuk membuat Gibran bisa maju sebagai cawapres. 

Selain itu, menurut Jhon, 4 intervensi tersebut merupakan cara istana untuk membuat calon presiden (capres) nomor urut tiga dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo kalah di Pilpres 2024.

"Segitu TAKUTNYA jika Ganjar sampai menang, istana sampai PONTANG PANTING dan PANIK: - Menteri-menteri bantu Prabowo kampanye, - Aparat tidak netral, - Bansos alat kampanye, - Intervensi Hukum. Lawan... #AsalBukanPrabowo," ungkap Jhon dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu (3/1).

Sementara itu, dalam simulasi 3 nama di survei Indikator Politik Indonesia setelah debat capres-cawapres, elektabilitas Ganjar-Mahfud bersaing dengan Prabowo-Gibran. Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi buncit.

“Elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md 24,5 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 46,7 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 21,0 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis surveinya, Selasa (26/12/2023) dikutip dari Republika.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini