Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpikir sebelum bicara serangan personal dalam debat capres ketiga yang diselenggarakan pada Minggu (7/1/2024).
Karena menurut Said Didu, serangan personal dalam debat capres atau cawapres merupakan warisan dari Jokowi sejak Pilpres 2014 dan 2019, ditambah dengan jebakan pertanyaan menggunakan singkatan yang ditiru cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka dalam debat kedua sebelumnya.
Baca Juga: Kenapa Prabowo Terus Sepakat dengan Ganjar pada Debat Capres Ketiga? Kiky Saputri Beri Jawaban
"Itu salah satu kerusakan bangsa yang Bapak wariskan sejak Debat Capres/Cawapres 2014 dan 2019 yang Bapak menyerang pribadi orang dan menjebak dengan singkatan yang Bapak ajarkan ke anak Bapak pada debat sebelumnya. Mbo mikir dulu baru ngomong Pak," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (9/1).
Itu salah satu kerusakan bangsa yg Bapak wariskan sejak Debat Capres/Cawapres 2014 dan 2019 yg Bapak menyerang pribadi orang dan menjebak dg singkatan yg Bpk ajarkan ke anak Bpk pada debat sebelumnya.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) January 8, 2024
Mbo mikir dulu baru ngomong Pak. https://t.co/wyB7mxe202
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam debat capres ketiga, penampilan substansi dan visi dari para calon presiden kurang, malah memperlihatkan saling menyerang secara personal.
"Yang pertama, saya memang melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi ya enggak apa-apa," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Serang, Banten, Senin (8/1/2024), dikutip dari Kompas.
"Tapi, kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," imbuhnya.