Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah terlihat memuji pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan menyudutkan pasangan nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan pasangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Karena kata Fahri Hamzah, AMIN dan Ganjar-Mahfud lahir oleh kekecewaan elite yang tidak mewakili kepentingan rakyat, sedangkan kelahiran Prabowo-Gibran atas rekonsiliasi pasca pembelahan yang telah terbukti menyelamatkan negara dari krisis global.
Baca Juga: Semakin Hari, Anies Kehilangan Optimisme Menang Pilpres 2024
"01 dan 03 lahir oleh kekecewaan elite yang tidak mewakili kepentingan rakyat sama sekali. 02 lahir atas rekonsiliasi pasca pembelahan yang terbukti selamatkan kita dalam krisis global," ungkapnya.
Tak hanya itu, Prabowo-Gibran juga lahir untuk mewujudkan Indonesia Emas 2024 yang merupakan cita-cita besar bangsa. "02 lahir Untuk melanjutkan cita-cita besar #IndonesiaEmas2045. #Salam02Aklamasi!" imbuhnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (16/1).
01 dan 03 lahir oleh kekecewaan elite yang tidak mewakili kepentingan rakyat sama sekali. 02 lahir atas rekonsiliasi pasca pembelahan yg terbukti selamatkan kita dalam krisis global. 02 lahir Untuk melanjutkan cita2 besar #IndonesiaEmas2045 . #Salam02Aklamasi ! pic.twitter.com/x6BO1NckMN
— #AyoMoveOn2024 (@Fahrihamzah) January 15, 2024
Sementara itu, berdasarkan hasil survei tatap muka yang dilakukan Lembaga riset internasional Ipsos Affairs pada periode 27 Desember hingga 5 Januari 2024, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran tercatat naik dari 42,66 persen menjadi 48,05 persen.
Infromasi itu disampaikan Pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam. Saat ini, kata dia, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 semakin melejit.
"Pilpres kali ini, efek Jokowi makin nyata karena terbukti elektabilitas Prabowo-Gibran makin meningkat," kata Arif saat memaparkan hasil survei Ipsos dikutip dari Suara.
Sedangkan elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin, menurut Arif, cenderung stagnan dari 22,14 persen menjadi 22,80 persen. "Pasangan Ganjar-Mahfud justru turun dari 22,95 persen menjadi 18,35 persen, dan yang belum menentukan pilihan berada di angka 11,80 persen," kata dia.