Pegiat media sosial Jhon Sitorus merasa ancaman agar mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 sangat mengerikan.
Karena menurut Jhon, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengintai pihak yang tidak mau memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran, yang dilihatnya melalui peristiwa Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Baca Juga: Elektabilitas 03 Diprediksi Kembali Turun Setelah Mahfud MD Mundur dari Kabinet
Untuk diketahui, Ahmad Muhdlor Ali mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka setelah satu hari sebelumnya KPK menggeledah rumah dinasnya.
"31 Januari Digeledah KPK, 1 Februari langsung deklarasi dukung 02. Gak mau dukung? Awas KPK mengintai. Mau selamat? Deklarasi dong. Benar-benar MENGERIKAN ancaman dukung mendukung politik sekarang ini, sungguh diluar nalar #AsalBukan02," ucap Jhon dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (2/2).
31 Januari Digeledah KPK, 1 Februari langsung deklarasi dukung 02
— Jhon Sitorus (@Miduk17) February 1, 2024
Gak mau dukung? Awas KPK mengintai. Mau selamat? Deklarasi dong
Benar2 MENGERIKAN ancaman dukung mendukung politik skrng ini, sungguh diluar nalar#AsalBukan02 pic.twitter.com/OU12jVz72A
Seperti diketahui, pada 1 Februari 2024, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali muncul di acara selawatan sekaligus mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Padahal pria yang akrab disapa Gus Mudhlor itu menghilang ketika KPK menggeledah rumah dinasnya satu hari sebelumnya, atau pada Rabu (31/1/2024).
Ayah Gus Muhdlor, Pemimpin Pondok Pesantren Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali merupakan sosok yang menggelar acara selawatan sekaligus deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Gibran.
Kompleks Pesantren Bumi Shalawat, Sidorajo yang merupakan tempat digelarnya acara bertajuk 'Nderek Nyai' Prabowo Gibran dipenuhi santri maupun masyarakat umum hingga pukul 16.20 WIB meski sedang diguyur hujan. Dan ribuan orang yang hadir terlihay memakai kasus putih dengan tulisan "Prabowo-Gibran Gemoy, Nderek Abah Kyai Ali".