Pegiat media sosial Chsunul Chotimah merasa aneh dengan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang mendeklarasikan dukungan kepada paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka setelah rumah dinasnya digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pasalnya KPK menggeledah rumah dinasnya pada 31 Januari 2024, dan kemudian pada 1 Februari 2024 Bupati Sidoarjo menyatakan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, ditambah menurut Chusnul hal tersebut bukan pertama kalinya terjadi.
Baca Juga: Ancaman Agar Mundukung Prabowo-Gibran Sangat Mengerikan
"Hanya berselang satu hari. Ada yang aneh ga? Ini sudah yang ke berapa ya? #KamiMuak #AsalBukan02," ucap loyalis Ganjar Pranowo itu, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (2/2).
Hanya berselang satu hari.
— Chusnul ch????timah (@ch_chotimah2) February 1, 2024
Ada yg aneh ga?
Ini sudah yg ke berapa ya?????????#KamiMuak#AsalBukan02
Bupati Sidoarjo Muncul di Deklarasi Prabowo Usai Rumah Dinas Digeledah KPK.https://t.co/XDnLVc9psf pic.twitter.com/gskf9awIuU
Seperti diketahui, pada 1 Februari 2024, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali muncul di acara selawatan sekaligus mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Padahal pria yang akrab disapa Gus Mudhlor itu menghilang ketika KPK menggeledah rumah dinasnya satu hari sebelumnya, atau pada Rabu (31/1/2024).
Ayah Gus Muhdlor, Pemimpin Pondok Pesantren Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali merupakan sosok yang menggelar acara selawatan sekaligus deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Gibran.
Kompleks Pesantren Bumi Shalawat, Sidorajo yang merupakan tempat digelarnya acara bertajuk 'Nderek Nyai' Prabowo Gibran dipenuhi santri maupun masyarakat umum hingga pukul 16.20 WIB meski sedang diguyur hujan. Dan ribuan orang yang hadir terlihay memakai kasus putih dengan tulisan "Prabowo-Gibran Gemoy, Nderek Abah Kyai Ali".