Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto menyindir Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mundur dari jabatan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) untuk mendukung paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Komisaris perusahaan di bawah naungan BUMN itu mulanya mengapresiasi mundurnya Ahok, namun menurutnya, sebagai petugas partai dari PDIP, yang bersangkutan memang harus mengikuti perintah ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Ganjar Ungkap Efek Ahok Beri Dukungan
"Mundurnya @basuki_btp dari jabatan Komut Pertamina kita apresiasi yang setinggi tingginya. Sebagai “petugas partai” PDI-P tentu harus loyal dengan perintah Ketum," ucap Dede Budhyarto dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Sabtu (3/2).
Ditambah elektabilitas Ganjar-Mahfud mendekati Pilpres 2024 masih di angka yang mengkhawatirkan. "Apalagi melihat elektabilitas paslon 03 jelang pencoblosan tak kunjung mengalami kenaikan yang signifikan," imbuhnya.
Mundurnya @basuki_btp dari jabatan Komut Pertamina kita apresiasi yg setinggi tingginya. Sbg “petugas partai” PDI-P tentu hrs loyal dgn perintah Ketum.
— Dede Budhyarto (@kangdede78) February 3, 2024
Apalagi melihat elektabilitas paslon 03 jelang pencoblosan tak kunjung mengalami kenaikan yg signifikan.
Seperti diketahui, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Surat pengunduran dirinya diserahkan pada 2 Februari 2024.
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero)," ujar Ahok lewat keterangan yang diunggahnya di media sosial, Jumat (2/2/2024), dikutip dari Republika.