Kader Partai Demokrat, Eko Jhones menilai kampanye Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk memenangkan paslon nomor urut satu di Pilpres 2024 sangat kotor.
Pasalnya, kata Eko Jhones, Timnas AMIN membawa agama untuk mengkampanyekan Anies Baswedan-Cak Imin dengan menyebut warga yang tidak memilih keduanya di Pilpres 2024 telah kufur dari nikmat Tuhan.
Baca Juga: Salut dengan Keputusan Jokowi Melawan Megawati
"Timnas AMiN ini makin gak waras, apa hubungannya dengan kufur nikmat. Justru model kalian yang hidup damai di Indonesia dan bernafas bebas yang kufur nikmat… Mang kampanye harus bawa agama ya @aniesbaswedan? sekotor itu kalian kampanye," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (6/2).
Timnas AMiN ini makin gak waras apa hubungannya dgn kufur nikmat. Justru model kalian yg hidup damai di Indonesia dan bernafas bebas yg kufur nikmat…mang kampanye harus bawa agama ya @aniesbaswedan ? sekotor itu kalian kampanye https://t.co/sF2lqoamWj
— Eko Jhones (@ekojhones77) February 4, 2024
Sebelumnya, Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Beni Pramula menyebut warga yang tidak memilih paslon nomor urut satu di Pilpres 2024 kufur terhadap nikmat Tuhan.
Ia merasa pasangan Anies-Cak Imin merupakan sosok paling ideal yang telah dianugerahi Tuhan untuk memimpin Indonesia. Anies sendiri adalah keturunan pahlawan nasional yang ikut merumuskan BPUPKI.
Sedangkan Cak Imin merupakan sosok yang terlahir dari kalangan santri serta tumbuh besar di kelompok Nahdatul Ulama (NU), karenanya sangat kecil kemungkinan keduanya mengkhianati amanah jika terpilih di Pilpres 2024.
"Insyaallah kedua tokoh nasionalis religius ini figur terbaik yang diberikan dianugerahi oleh Allah SWT bagi rakyat Indonesia. Maka bagi kita kufur kalau seandainya tidak pilih anies Baswedan-Muhaimin Iskandar," ujarnya di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/2) dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, ia mengatakan upaya untuk memenangkan AMIN bisa diserupakan dengan Jihad Fi Sabilillah dalam Agama Islam, yang artinya berjuang di jalan Allah. Karena dengan memilih keduanya sama saja dengan memperbaiki kondisi bangsa.
"Pemilihan, pergantian kepemimpinan di negeri kita adalah bagian daripada berjuang di jalan Allah SWT untuk memperbaiki kondisi bangsa dan negara. Kalau sudah bagian untuk berjuang memperbaiki kondisi bangsa, mengganti kepemimpinan yang zalim dengan kepemimpinan yang adil maka itu adalah bagian Jihad Fi Sabilillah," ucapnya.