Jurnalis senior Muchlis A Rofik merasa program pertama pasangan calon nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jika menang Pilpres 2024 adalah menghapus dewan-dewan etik.
Pasalnya menurut Muchlis, semua dewan etik di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) hingga Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) tidak berguna, sehingga Prabowo-Gibran harus menghapusnya.
Baca Juga: Dengan Kemunculan Terawan, Prabowo-Gibran Siap Kehilangan 200.000 Suara
"Program pertama rejim Prabowo Gibran adalah menghapus semua dewan-dewan etik. Majelis Kehormatan MK, DKPP.. semua. Lembaga-lembaga ini gak ada gunanya. NDASMU ETIK," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu (7/2).
Program pertama rejim Prabowo Gibran adalah menghapus semua dewan2 etik. Majelis Kehormatan MK, DKPP.. semua.
— muchlis a rofik (@muchlis_ar) February 6, 2024
Lembaga2 ini gak ada gunanya.
NDASMU ETIK.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menempati posisi pertama dengan elektabilitas 50,7 persen, artinya sudah melawati ambang batas satu putaran.
Di urutan kedua adalah pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar di angka 22 persen, dan disusul pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 19,7 persen. Suara tidak sah atau salah mencoblos 0,7 persen dan masih merahasiakan pilihannya 6,9 persen.
"Elektabilitas Prabowo-Gibran sudah melewati magic number atau angka Pilpres satu putaran," kata Peneliti utama Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Al Faraby, dalam paparan di Jakarta, Selasa (30/1/2024), dikutip dari Republika.