Jurnalis senior Muchli A Rofik menunjukkan pembelaan untuk capres nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto atas dugaan penculikan aktivis pada persitiwa 1998 dan mark up pembelian pesawat bekas demi dana kampanye.
Muchlis mengatakan para pembela menyebut Prabowo Subianto sudah memulangkan para aktivis 98 yang diculik, sedangkan untuk dugaan mark up pembelian pesawat bekas demi dana kampanye, Menteri Pertahanan itu disebut tidak menerima dananya.
Baca Juga: Hanya Anies yang Berpeluang Tumbangkan Prabowo di Pilpres 2024
"Prabowo menculik aktifis. "Sudah dikembalikan kok." Prabowo mark up pembelian pesawat bekas. Dan ambil persekot untuk dana kampanye. "Transaksinya ditunda kok." Penjahat ya tetap penjahat. Dibela bagaimana pun," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (12/2).
Prabowo menculik aktifis.
— muchlis a rofik (@muchlis_ar) February 10, 2024
"Sudah dikembalikan kok."
Prabowo mark up pembelian pesawat bekas. Dan ambil persekot untuk dana kampanye.
"Transaksinya ditunda kok."
Penjahat ya tetap penjahat.
Dibela bagaimana pun.
Sementara itu, pada survei terbaru Populi Center, ditemukan bahwa elektabilitas pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran memungkinkan pasangan ini memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran.
Survei nasional yang dilaksanakan pada 27 Januari hingga 3 Februari 2024 itu menemukan elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 52,5 persen. Adapun salah satu syarat pilpres digelar satu putaran adalah pasangan calon meraih 50 persen plus satu suara dari total suara.
Survei yang diklaim dibiayai menggunakan dana internal itu menemukan elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin sebesar 22,1 persen. Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD elektabilitasnya 16,9 persen.
"Adapun yang belum memutuskan (pilihan) sebesar 6,3 persen dan menolak menjawab sebesar 2,2 persen," kata Direktur Eksekutif Populi Center, Afrimadona lewat siaran persnya, Rabu (7/2/2024) dikutip dari Republika.