Jurnalis senior Muchlis A Rofik menilai rakyat akan dianggap tidak waras jika mengkritik Prabowo Subianto saat menjabat sebagai presiden menggantikan Joko Widodo (Jokowi) di kursi kepala negara.
Pasalnya sekarang saja saat menjadi capres, Prabowo Subianto menyebut pihak yang tidak setuju program makan siang gratis kebangetan dan tidak waras, sehingga kritikan tidak akan diterima jika yang bersangkutan terpilih di Pilpres 2024.
Baca Juga: Gibran Tak Akan Bisa Jadi Cawapres Jika Gunakan Sistem yang Diinginkan Prabowo
"Bayangin kita akan hidup di bawah rejim yang semua orang dianggap tidak waras hanya karena mengkritiknya.. Gendeng," ucap Muchlis, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (13/2).
Bayangin kita akan hidup di bawah rejim yg semua orang dianggap tidak waras hanya karena mengkritiknya..
— muchlis a rofik (@muchlis_ar) February 11, 2024
Gendeng. https://t.co/hE7JlTIZyU
Sebelumnya, capres nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menyebut pihak yang tidak setuju dengan program makan siang gratis untuk anak-anak kebangetan, tidak waras, serta tidak mencintai tanah air.
"Yang tidak setuju mungkin sebaiknya belajar lagi, yang tidak setuju anak-anak Indonesia dikasih makan siang kebangetan," ucap Prabowo dalam kampanye akbar terakhir di Stadion Utama GBK, Sabtu (10/2), dikutip dari Kompas TV.
"Yang mengatakan makan untuk anak anak kita tidak penting, menurut saya bukan orang yang waras, bukan orang yang cinta tanah air," lanjutnya.