Pegiat media sosial Eko Kuntadhi merasa Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari ngaco dengan meminta hasil exit poll pemilu di luar negeri untuk diabaikan dan bahkan menyiratkannya sebagai hoaks.
Pasalnya pada Pilpres sebelumnya, hasil exit poll pemilu di luar negeri tidak bermasalah, namun kini Ketua KPU meresponnya dengan garang, sehingga disinyalir karena rendahnya suara paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Benarkah Elektabilitas Prabowo-Gibran di Atas 50 Persen?
"Komentar paling ngaco dari Ketua KPU yang bilang exitpoll itu hoax dan diabaikan saja. Padahal Pilpres sebelumnya gak pernah ada masalah dengan exitpoll. Mungkin karena suara 02 gak sesuai harapan. Sampai Ketua panitia sibuk klarifikasi...," ungkapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (13/2).
Komentar paling ngaco dari Ketua KPU yang bilang exitpoll itu hoax dan diabaikan saja. Padahal Pilpres sebelumnya gak pernah ada masalah dengan exitpoll. Mungkin karena suara 02 gak sesuai harapan. Sampai Ketua panitia sibuk klarifikasi...
— Eko Kuntadhi (@ekokuntadhi1) February 13, 2024
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa hasil suara exit poll Pemilu 2025 sebaiknya diabaikan karena saat ini penghitungan suara berlum dimulai.
"Berkaitan dengan hal ini, pemungutan suara di luar negeri itu melalui voting lebih cepat daripada di dalam negeri. Di sana ada yang mulai tanggal 4-11 Februari untuk metode TPS. Pemungutan suara di luar negeri kan ada pos, KSK dan TPS," kata Hasyim pada wartawan di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2024), dikutip dari Detik.
"Penghitungan suaranya bersamaan dengan yang ada di dalam negeri. Dengan demikian kalau ada orang yang mempublikasikan hasil di Hongkong, KL, Sydney, itu harus diabaikan karena penghitungan suaranya belum dimulai," sambungnya.