Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terlihat merapat ke kubu capres nomor urut dua Prabowo Subianto setelah Partai NasDem.
Pasalnya PKB kini membuka opsi membangun komunikasi dengan kubu Prabowo Subianto usai Pilpres 2024, yang menurut pegiat media sosial Jhon Sitorus menjadi indikasi Cak Imin akan menjadi menteri pada pemerintahan selanjutnya, dan capres nomor urut satu Anies Baswedan akan ditinggalkan, karena NasDem juga terlihat merapat setelah pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (18/2/2024) kemarin.
Baca Juga: Wow, Surya Paloh Bakal Masuk Daftar Public Enemy Number One
"Gimana? Masih ga percaya? Anies akan ditinggal, Cak Imin akan jadi Menteri, Nasdem juga segera merapat," ungkap Jhon Sitorus, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (19/2).
Menurut Jhon, tidak banyak partai politik yang siap menjadi oposisi selain Partai Demokrasi Indonesia Perjuanagan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan loyalis Anies pasti kecewa.
"Jadi Oposisi itu keras bos, serahkan ke PDIP atau PKS aja. Saya paham apa yang dirasakan loyalis Anies, mereka bahkan pendukung militan Prabowo di 2019 dan 2014," ujarnya.
Gimana? Masih ga percaya?
— Jhon Sitorus (@Miduk17) February 19, 2024
Anies akan ditinggal, Cak Imin akan jadi Menteri, Nasdem juga segera merapat
Jadi Oposisi itu keras bos, serahkan ke PDIP atau PKS aja
Saya paham apa yang dirasakan loyalis Anies, mereka bahkan pendukung militan Prabowo di 2019 dan 2014 ???? pic.twitter.com/oSv5O8tu0Z
Sebelumnya, Ketuka Fraksi PKB di DPR, Cucun Ahmad Sjamsurijal mengatakan partainya terbuka untuk menjalin komunikasi politik kepada semua pihak setelah Pemilu 2024 berlangsung.
Cucun menyampaikannya ketika ditanya mengenai isu adanya komunikasi politik antara PKB dan kubu paslon nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kalau misalkan upaya-upaya semacam untuk melakukan komunikasi politik itu para elit politik, ya sah-sah saja dilakukan," kata Cucun di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (18/2) seperti dikutip dari Antara. .
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya menghargai upaya komunikasi politik sebagai bagian dari semangat membangun bangsa, namun hingga sekarang PKB dengan kubu Prabowo belum menjalin komunikasi resmi.
"Ya kita apresiasi itu sebagai suatu wujud bagaimana membangun negara ini seperti dilakukan oleh elit-elit politik," ucap Direktur Pemilihan Legislatif Dewan Pimpinan Pusat PKB itu.
Selain itu, ia mengaku partainya hingga sekarang belum menentukan sikap akan bergabung dengan pemerintah atau menjadi oposisi setelah Pemilu 2024, dan masih fokus mengawal jalannya rekapitulasi suara.
"Sampai sekarang DPP PKB belum berpikir bagaimana langkah-langkah terkait koalisi atau apapun. Jadi tidak ada pembicaraan atau bicara dengan parpol koalisi kami untuk bicara terkait loncat atau misal mengambil sikap, sampai sekarang belum ada pembicaraan terkait itu," tandasnya.