Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto menilai tim paslon nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan tim paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak sanggup melihat hasil Pilpres 2024.
Hal ini menurut Dede terlihat melalui tindakan tim AMIN yang meminta TV nasional untuk tidak menayangkan hasil quick count lembaga survei, serta tim Ganjar-Mahfud yang meminta audit forensi untuk Sistem Rekapitulasi (Sirekap).
Baca Juga: Demokrat Sudah Merasa Jadi Partai Paling Berjasa Mengawal Jokowi
"KENAPA…? Tim 01 minta tipi nasional tidak menayangkan hasil QC lembaga survei. Tim 03 minta audit forensik Sirekap (RC)," ucap Dede, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (22/2).
"Jawabannya sederhana; Mereka ndak sanggup melihat kenyataan hasilnya seperti itu, sakitnya tuh disini….[*…sambil nepuk dodo] Kalah ya kalah aja ndak usah banyak drama," imbuhnya.
KENAPA…?
— Dede Budhyarto (@kangdede78) February 21, 2024
Tim 01 minta tipi nasional tidak menayangkan hasil QC lembaga survei.
Tim 03 minta audit forensik Sirekap (RC).
Jawabannya sederhana; Mrk ndak sanggup melihat kenyataan hasilnya seperti itu, sakitnya tuh disini….[*…sambil nepuk dodo]????
Kalah ya kalah aja ndak usah…
Sementara itu, berdasarkan pantauan pada Kami (22/2/2024) pukul 06.00 WIB di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), total suara yang masuk penghitungan atau real count mencapai 74,37 persen pada 612.256 TPS dari 823.236 TPS di seluruh Indonesia.
Dalam real count tersebut, paslon nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih menempati posisi pertama dengan perolehan 58,88 persen atau 63.443.208 suara.
