"Sebagai porsi defensif, MAMI mengunggulkan sektor telekomunikasi, karena karakteristik industri cenderung resilien mengingat data merupakan kebutuhan pokok. Selain itu konsolidasi industri memungkinkan bagi emiten untuk menaikkan harga data secara gradual yang positif bagi marjin," ujarnya.
Untuk potensi pertumbuhan struktural, MAMI mempertahankan posisi di sektor yang berhubungan dengan bahan baku untuk industri energi baru terbarukan. Transisi menuju era dekarbonisasi sangat menguntungkan bagi Indonesia yang kaya akan komoditas yang digunakan dalam teknologi energi baru terbarukan.
"Di samping itu kami juga terus mencermati likuiditas dan volatilitas untuk memastikan pengelolaan investasi memberikan hasil optimal dengan risiko yang terkendali," ujarnya.