Pemerhati sosial dan politik Tatok Sugiarto mengungkapkan bahwa Sri Mulyani mengetahui kondisi keuangan Indonesia serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pemerintahan selanjutnya.
Tatok Sugiarto menyampaikannya menanggapi berita Sri Mulyani menolak menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) dalam kabinet yang dipimpin Prabowo Subianto, sehingga sebaiknya mulai waspada.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang, Optimisme Indonesia Bisa Jadi Negara Maju Sebelum 2045 Sirna
"Sri Mulyani sangat mengetahui tentang keuangan Indonesia, dan beliau juga sangat mengetahui beban APBN kedepan. Mari waspada!" ungkapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (22/2).
Sri Mulyani sangat mengetahui tentang keuangan Indonesia, dan beliau juha sangat mengetahui beban APBN kedepan
— @Tatok sugiarto (@QianzyZ) February 22, 2024
Mari waspada! https://t.co/PLukhONkD3
Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung menilai penolakan Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) dalam kabinet yang dipimpin Prabowo Subianto menjadi tanda perubahan kebijakan ekonomi dan penghematan.
"Penolakan Sri Mulyani sebagai Menkeu Prabowo memberikan sinyal kuat bahwa ada perubahan paradigma terhadap pengelolaan ekonomi, terutama dalam konteks penghematan yang dikenal dari era Jokowi," ucapnya dalam kanal YouTube resminya, dikutip dari democrazy.id.
Ia pun mengatakan Prabowo harus bergeser fokus ekonomi dari barat ke timur. "Prabowo harus beralih pandangannya dari barat ke timur, misalnya ke Cina. Ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tidak bisa menjadi autarki, dan ini menjadi tantangan besar," ujarnya.