Rocky Gerung Respons Pedas Rencana Pembuatan Kemenko Baru untuk Program Makan Siang Gratis

Rocky Gerung Respons Pedas Rencana Pembuatan Kemenko Baru untuk Program Makan Siang Gratis Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung

Pengamat politik Rocky Gerung merespons pedas rencana paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuking Raka membentuk kementerian koordinator (kemenko) baru untuk menjalankan program makan siang dan susu gratis.

Rocky Gerung menilai rencana pembentukan kemenko baru untuk menjalankan program makan siang dan susu gratis merupakan proposal absurd, karena tidak ada dalam nomenklatur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca Juga: Prabowo Subianto Ternyata Sudah Menentukan Kabinet

"Itu semua proposal yang absurd itu, karena apapun mau bentuk dewan atau tidak segala macam, nomenklaturnya enggak ada, yang menjadi masalah ada enggak nomenklaturnya di APBN nanti," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (23/2).

Ditambah APBN tidak akan cukup untuk membiayai program makan siang dan susu gratis karena sejumlah kebijakan yang telah diwajibkan oleh konstitusi, seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Setelah kita hitung itu artinya menguras separuh dari APBN bahkan itu, seperti tiga dari APBN, dan semua hal yang harus sudah diwajibkan oleh konstitusi, soal IKN soal bayar hutang, soal hak 20i Kementerian Pendidikan, itu sudah melampaui 1.800 triliun pendapatan kita kan," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko menyebut Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berencana untuk membuat Kemenko baru demi menjalankan program makan siang dan susu gratis.

Ia mengatakan program makan siang dan susu gratis yang dijanjikan Prabowo-Gibran dalam kampanyenya harus segera dilaksanakan jika keduanya sah terpilih di Pilpres 2024, dan pembentukan Kemenko baru diperlukan karena program tersebut memerlukan pendekatan khusus.

"Karena urgensi program dan ini merupakan bagian dari program terbaik hasil cepat yang telah disampaikan oleh Prabowo-Gibran, sehingga memerlukan pendekatan khusus agar segera terlaksana. Maka, tidak tertutup kemungkinan dibentuk kemenko khusus untuk program ini," ucap Budiman kepada CNNIndonesia.com, Rabu (21/2), dikutip dari CNN Indonesia.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini