Pegiat media sosial Chusnul Chotimah menilai capres nomor urut dua Prabowo Subianto pasti akan lebih memandang Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) daripada Joko Widodo (Jokowi) jika sudah lengser sebagai presiden.
Pasalnya meskipun keduanya merupakan mantan presiden, namun SBY mempunyai partai politik, yaitu Demokrat, sedangkan Jokowi tidak, dan bahkan menurut Chusnul, Prabowo akan bersaha mendekati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Prabowo Tiba-tiba Merasa Gibran Akan Jadi Ketua Golkar
"Seperti yang saya bilang. Prabowo setelah @jokowi lengser pasti akan lebih memandang SBY daripada Jokowi. Sama-sama mantan presiden, tapi SBY punya Demokrat. Bahkan mungkin prabowo akan berusaha mendekati ibu Megawati. Dan Jokowi akan dilupakan," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (26/2).
Seperti yg sy bilang.
— Chusnul ch????timah (@ch_chotimah2) February 26, 2024
Prabowo setelah @jokowi lengser pasti akan lebih memandang SBY daripada Jokowi. Sama-sama mantan presiden, tapi SBY punya Demokrat.
Bahkan mungkin prabowo akan berusaha mendekati ibu Megawati.
Dan Jokowi akan dilupakan. pic.twitter.com/TKSVG3jHWQ
Sebelumnya, peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor menilai menilai Prabowo Subianto ingin membangun kekuatan penyeimbang untuk membendung pengaruh politik dari luar, termasuk Presiden Jokowi terkait seringnya bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
”Ada tendensi Prabowo sedang membangun balance of power (keseimbangan kekuasaan) di dalam kubu pengusungnya. Hal itu penting supaya dia benar-benar bisa menjadi leader (pemimpin) ketimbang hanya pelaksana keinginan Jokowi," kata Firman, Minggu (25/2), dikutip dari Kompas TV.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto telah menemui SBY sebanyak dua kali dalam sepekan terakhir. Pertama pada 17 Februari 2024 di Museum dan Galeri SBY-Ani Yudhoyono di Pacitan, dan terbaru di kediaman SBY, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu, Sabtu (24/2).
Firman mengatakan pengaruh Jokowi tidak hanya dalam mewujudkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres, namun juga terkait dengan keberadaan parpol pengusung paslon nomor urut dua itu yang juga merupakan bagian dari koalisi pemerintah.