Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali menilai memalukan bagi presiden terpilih jika melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penyusunan kabinet pada pemerintahan mendatang.
Selain itu juga memalukan bagi Indonesia, karena kekuasaan seolah berada dalam genggaman Jokowi, sehingga Imam berharap agar mantan Wali Kota Solo itu tidak dilibatkan dalam penyusunan kabinet di masa mendatang.
Baca Juga: Pemilih Prabowo Diharap Tidak Kecewa dengan Program Makan Siang Gratis
"Kalau ini benar, selain melanggar juga memalukan. Memalukan bagi seorang Presiden terpilih, belum tentu Prabowo. Dan memalukan bangsa besar Indonesia seolah benar-benar di dalam genggaman seorang Presiden Jokowi. Semoga ini tidak benar!" ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (27/2).
Kalau ini benar, selain melanggar juga memalukan. Memalukan bagi seoranv Presiden terpilih, belum tentu Prabowo. Dan memalukan bangsa besar Indonesia seolah benar-benar di dalam genggaman seorang Presiden Jokowi.
— Imam Shamsi Ali (@ShamsiAli2) February 26, 2024
Semoga ini tdk benar! pic.twitter.com/dEcgyy1DY8
Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo mengatakan Jokowi akan dilibatkan dalam mementukan arah kebijakan pemerintahan selanjutnya, selain ikut berperan pada penyusunan kabinet.
Signifikannya peran Jokowi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang menurut Drajad disebabkan karena faktor popularitas.
"Jadi dengan peranan yang sebegitu besar, apalagi Mas Gibran juga menjadi Wapresnya, saya rasa wajar kalau Beliau mempunyai peranan yang signifikan nanti di dalam pembentukan pemerintahan maupun kebijakan yang akan datang," ujar Dradjad dalam Kompas Petang, dikutip dari Kompas TV.