Pegiat media sosial Jhon Sitorus menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengoyak hati ibu aktivis 1998 yang diculik dengan menyematkan pangkat jenderal kehormatan bintang empat kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Lebih dari itu, pemberian pangkat jenderal kehormatan bintang empat kepada Prabowo Subianto memalukan bagi sejarah TNI, pasalnya Menteri Pertahanan tersebut sebelumnya dipecat setelah peristiwa 1998.
Baca Juga: 5 Dampak Program Makan Siang Gratis Prabowo, Mengerikan!
"Belum kering AIR MATA para ibu aktivis 98 yang DICULIK, Jokowi kembali MENGOYAK hati mereka. Pemberian pangkat Jenderal Bintang 4 akan jadi hal MEMALUKAN dalam sejarah TNI," ucap Jhon.
"Bayangkan, dulu Prabowo dipecat oleh TNI lalu sekarang surat itu seolah TIDAK SAH dengan menaikkan pangkat Prabowo," imbuhnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu (28/2).
Karenya, ia menilai Jokowi seharusnya malu memberikan pangkat kehormatan kepada Prabowo yang mempunyai rekam jejak tidak baik di TNI, salah satunya diduga terlibat dalam penculikan aktivis 98.
"Mestinya Presiden MALU melakukan tindakan ini. Pangkat kehormatan hanya akan layak diberi kepada ORANG-ORANG TERHORMAT, rekam jejak bersih dan melakukan tugas melebihi batas kemampuannya," tegasnya.
Belum kering AIR MATA para ibu aktivis 98 yang DICULIK, Jokowi kembali MENGOYAK hati mereka
— Jhon Sitorus (@Miduk17) February 27, 2024
Pemberian pangkat Jenderal Bintang 4 akan jadi hal MEMALUKAN dalam sejarah TNI
Bayangkan, dulu Prabowo dipecat oleh TNI lalu sekarang surat itu seolah TIDAK SAH dengan menaikkan pangkat… pic.twitter.com/9Sh9wZTep2
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan menyematkan pangkat jenderal kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada saat rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).