Pengamat politik Rocky Gerung menilai program makan siang gratis capres nomor urut dua Prabowo Subianto sudah dianggap program presiden karena dibahas dalam Sidang Kabinet Paripurna.
Dan menurutnya pembahasan program makan siang gratis dalam Sidang Kabinet Paripurna melanggar etika karena Prabowo Subianto secara resmi belum dilantik sebagai presiden Republik Indonesia (RI).
Baca Juga: Jokowi Ingin Prabowo Tidak Melupakan Dirinya dengan Beri Pangkat Jenderal Kehormatan
"Bahkan program Prabowo itu sudah dianggap sebagai program presiden, walaupun dia belum dilantik tapi program makan siangnya sudah dibicarakan, kan itu melanggar etika kan, belum dilantik sebagai presiden tetapi program dia kalau jadi presiden dibahas di situ," ungkap Rocky.
Ia pun mempertanyakan kenapa Jokowi tidak membahas program capres nomor urut satu Anies Baswedan dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo seperti makan siang gratis Prabowo. "Kenapa program yang lain Ganjar dan Anies enggak dibahas, kan tiga-tiganya sama statusnya," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (1/3).
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas program makan siang dan susu gratis dalam Sidang Kabinet Paripurna.
Program makan siang dan susu gratis merupakan program yang digaungkan paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam kampanyenya untuk menduduki kursi pemimpin negara.
“Membahas tentang program-program prioritas Pak Prabowoc termasuk di dalamnya adalah makan siang tahap awal,” kata Bahlil di Kompleks Kepresidenan, dikutip dari VIVA.
Ia mengatakan secara umum program prioritas Prabowo-Gibran sudah diakomodir, sehingga di 2025 bisa langsung dijalankan. "Dan pembahasan APBN-nya kan ini baru tahap pertama dan beberapa bulan ke depan kita bahas," ucapnya.