Terdapat spekulasi penyebab capres nomor urut dua Prabowo Subianto mau menuruti Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Mulanya pegiat media sosial Jhon Sitorus merasa ada benarnya spekulasi bahwa Jokowi marah kepada capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan PDIP karena tidak mau mengusung Gibran menjadi cawapres.
Baca Juga: Makan Siang Gratis Prabowo Sudah Dianggap Program Presiden
Dan karena ditolak oleh Ganjar serta PDIP dengan menjadikan Mahfud MD sebagai cawapres, Jokowi menyodorkan Gibran kepada Prabowo dengan menjamin akan membantu kemenangan keduanya dari belakang.
"Kemarin ada teman yang berspekulasi begini. Jangan-jangan, Jokowi marah ke Ganjar dan PDI Perjuangan karena Ganjar tidak mau meminang Gibran sebagai Cawapresnya," ungkapnya.
"Lalu Gibran disodorkan ke Prabowo dengan jaminan akan membantu dibelakang. Dipikir-pikir, ada benarnya juga ya," sambung Jhon, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (1/3).
Kemarin ada teman yg berspekulasi begini
— Jhon Sitorus (@Miduk17) March 1, 2024
Jangan-jangan, Jokowi marah ke Ganjar dan PDI Perjuangan karena Ganjar tidak mau meminang Gibran sebagai Cawapresnya
Lalu Gibran disodorkan ke Prabowo dengan jaminan akan membantu dibelakang
Dipikir-pikir, ada benarnya juga ya ???? pic.twitter.com/5X1fJCFrpW
Sementara itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbaru yang dilakukan pada 19-21 Fberuari 2024 mengenai korelasi antara penerima bantuan sosial (bansos) pemerintah dengan dukungan terhadap kandidat di Pilpres 2024.
Hasil survei menunjukkan 24,8 persen responden mengaku menerima bansos dari pemerintah, dari jumlah tersebut, 69,3 persen mengaku mencoblos paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.