Pegiat media sosial Rudi Valinka merasa calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga dari PDIP Mahfud MD berprasangka buruk terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada DKI Jakarta mendatang.
Pasalnya Mahfud MD mengingatkan terdapat potensi cawe-cawe presiden dalam menentukan gubernur serta wakilnya di DKI Jakarta, dan menurut Rudi, ini merupakan dendam mantan Menko Polhukam itu setelah kalah Pilpres 2024.
Baca Juga: Betul Kata Gibran, Kini yang Tren Tumpuan Calon Bapak dan Paman MK
"Orang kalo Kalah memalukan bisa jadi sepicik gini. Jokowi yang sudah bantu dia dari 2x keterpurukan gagal jadi cawapres 2014 dan 2019 lalu diangkat jadi menteri aja bisa dendam dan berprasangka buruk gini," ucap Rudi.
Sehingga Rudi menilai suara sebesar 16 persen di Pilpres 2024 pantas didapatkan Mahfud MD. "Sudah pantas rakyat kasih dia hanya 16%.. Low Bat," imbuhnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (4/3).
Orang kalo Kalah memalukan bisa jadi sepicik gini.
— RUDI VALINKA (@kurawa) March 3, 2024
Jokowi yang sudah bantu dia dari 2x keterpurukan gagal jadi cawapres 2014 dan 2019 lalu diangkat jadi menteri aja bisa dendam dan berprasangka buruk gini.
Sdh pantas rakyat kasih dia hanya 16%..Low Bat https://t.co/sq7xcgDiLJ
Melansir dari Kompas, cawapres nomor urut tiga Mahfud MD mengingatkan terdapat potensi cawe-awe presiden dalam menentukan gubernur serta wakilnya di DKI Jakarta, sehingga dirinya meminta agar masyarakat mengawal dan mengawasi pembahasan Rencana Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) di DPR.
Mantan Menko Polhukam itu mengatakan terdapat skenario lain presiden akan memilih nama-nama yang diajukan DPR untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah penolakan wacana penunjukkan langsung oleh presiden.
"Saya juga minta agar mengawal pembahasan RUU Daerah Khusus Jakarta. Karena UU itu harus dibuat karena sudah ada UU IKN," kata Mahfud kepada wartawan di kawasan Senayan, Jumat (1/3).