Pengamat politik Rocky Gerung merasa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kondisi cemas jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membacanya ingin mengatur capres nomor urut dua Prabowo Subianto.
Pasalnya hal tersebut berarti Jokowi kehilangan perlindungan dari Prabowo Subianto dan tentu saja PDIP, sehingga sekarang merupakan saat yang tepat bagi partai berlambang banteng itu untuk mengajukan hak angket.
Baca Juga: Prabowo Akan Terima Susupan Kebijakan atau Pesanan Politik dari Jokowi
"Jadi kalau PDIP membaca bahwa Jokowi ingin mengatur Prabowo, bagi PDIP artinya Jokowi cemas, karena dia kehilangan perlindungan dari Prabowo dan kehilangan perlindungan sejak awal dari PDIP," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (4/3).
"Mestinya itu mendorong percepatan angket, mumpung Jokowi lagi limbung harusnya angket dipercepat aja kan, jadi kita mendorong sebetulnya itu atas dasar pikiran bahwa Jokowi sebetulnya makin lama makin tidak seimbang psikologi," sambungnya.
Sementara itu, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR sudah satu suara untuk mengajukan pembentukan panitia khusus (pansus) hak angket untuk menyelidiki indikasi kecurangan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Usulan tersebut akan diajukan usai masa reses selesai pada 5 Maret 2024.
"Apakah kita siap mengajukan hak angket? sangat siap. Apakah rakyat juga setuju dengan hak angket? sangat setuju. Apa menggunakan hak angket adalah hak yang konstitusional? sangat konstitusional dan tidak boleh ada suatu kekuatan pun yang menghambat konstitusi bergerak," ujar anggota Fraksi PDIP DPR Adian Napitupulu di Rumah Aspirasi, Jakarta, Jumat (23/2/2024), dikutip dari Republika.