Prabowo Katakan Jokowi Gagal Sejahterakan Rakyat

Prabowo Katakan Jokowi Gagal Sejahterakan Rakyat Kredit Foto: Warta Ekonomi

Pegiat media sosial Chusnul Chotimah menanggapi capres nomor urut dua Prabowo Subianto yang tidak rela dengan keadaan negara dimana anak-anak membawa pulang lauk untuk keluarga saat uji coba pembagian makan siang gratis.

Menurut Chusnul, Prabowo Subianto serupa mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal mensejahterakan rakyat selama dua periode menjabat. "Ini sama aja Prabowo mengatakan Jokowi gagal mensejahterakan rakyatnya," ucapnya.

Baca Juga: Prabowo 'Diminta' Jokowi Limpahkan Kewenangan ke Gibran Jika Terpilih

Karenanya, Chusnul menilai Prabowo jahat, pasalnya terdapat peran Jokowi dalam kemenangannya bersama Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. "Jahat, padahal sudah dibantu," imbuhnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (5/3).

Sebelumnya, capres nomor urut dua Prabowo Subianto menjelaskan terdapat sekitar 25 persen anak-anak di Indonesia tidak makan pagi setiap harinya, sehingga program makan siang gratis perlu dijalankan.

"Memang benar program saya adalah makan siang untuk anak-anak Indonesia. Kenapa, hampir 25 persen tidak makan pagi tiap hari," kata Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com.

Dan kini Prabowo mengatakan pihaknya sudah melakukan uji coba makan siang gratis di daerah Sukabumi, namun tidak menjelaskan apakah uji coba dilakukan secara pribadi atau negara.

"Kita sudah mulai program uji coba makan siang gratis di daerah Sukabumi tepatnya di Kampung Cikembang, dua jam dari Ibu Kota," katanya.

Ada sekitar 3.000 siswa yang diberikan makan siang setiap hari dalam uji coba tersebut, dan diketahui ternyata banyak siswa yang membawa pulang lauk makan siang gratis untuk keluarga di rumah.

"Kenyataan bahwa anak-anak itu makan tapi lauknya kadang dibungkus dibawa ke rumah untuk keluarganya. Ini dua jam dari Ibu Kota," kata Prabowo

Menteri Pertahanan itu pun tidak mayu masyarakat hidup susah dan tidak bisa makan lagi, ia menyinggung pemimpin yang bertengkar memperebutkan kursi di tengah kondisi memprihatinkan negara.

"Saya tidak rela negara saya begini. Bagaimana saudara-saudara kalau pemimpin elite Indonesia masih cekcok di antara kita hanya rebutan kursi, padahal faktanya kondisi anak-anak kita seperti ini," pungkasnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini