Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menilai terdapat rekayasa suara pada pasangan calon nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Dugaan rekayasa pada suara Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 menurut Lukman Simandjuntak dikonfirmasi dengan melonjaknya suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara tiba-tiba.
Baca Juga: Demokrasi di Mata Prabowo Melelahkan, Kacau, dan Sangat Mahal
"Melonjak secara ajaibnya angka PSI di injury time, mengonfirmasikan bahwa memang ada rekayasa yang sama pada suara 02," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (5/3).
Melonjak secara ajaibnya angka PSI di injury time, mengonfirmasikan bahwa memang ada rekayasa yg sama pada suara 02 ????
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) March 4, 2024
Melansir dari Republika, lonjakan suara PSI diketahui setelah data raihan suara partai pimpinan anak Presiden Jokowi itu yang ditampilkan di laman pemilu2024.kpu.go.id pada Senin (26/2/2023) dibandingkan dengan data pada Sabtu (2/3/2023).
Hasil real count terhadap data dari 530.776 TPS per Senin pukul 06.00 WIB, menunjukkan PSI mendapatkan 2.001.493 suara atau 2,68 persen. Adapun hasil real count terhadap 541.260 TPS per Sabtu pukul 13.00 WIB menunjukkan PSI mendulang 2.399.469 suara atau 3,13 persen.
Dari data tersebut tampak bahwa PSI mendapatkan tambahan 397.976 suara dalam enam hari terakhir. Secara persentase, raihan suara PSI naik 0,45 persen. PSI satu-satunya partai yang mengalami lonjakan suara sebesar itu dalam enam hari terakhir.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi heran melihat ledakan suara PSI hingga membuat persentase raihan suaranya lebih dari 3 persen. Sebab, hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan lembaganya menunjukkan raihan suara PSI hanya 2,81 persen.