Pegiat media sosial Rudi Valinka menyindir bahwa Pemilu 2024 adalah yang terburuk, karena meskipun dikeroyok, gabungan suara paslon nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak bisa lebih dari 41 persen.
Untuk diketahui, berbagai pihak menyerukan pegguliran hak angket di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024, dan yang paling vokal adalah kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang 58 Persen, Tapi 62,2 Persen Responden Setuju Hak Angket
"Pemilu 2024 ini adalah pemilu yang terburuk karena walau sudah dikeroyok 01 dan 03 dapatnya cuma mentok 41%," ucap Rudi Valinka, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu (6/3).
Lebih lanjut, ia pun mengaku mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dimakzulkan pada 20 Oktober 2024, yang merupakan tanggal akhir masa jabatannya. "Gue dukung Jokowi harus dimakzulkan pada tanggal 20 Oktober 2024. Kawal Hak Angket sampai anggota DPR-nya keburu pensiun gak kepilih lagi..," imbuhnya.
Pemilu 2024 ini adalah pemilu yang terburuk karena walau sudah dikeroyok 01 dan 03 dapatnya cuma mentok 41%
— RUDI VALINKA (@kurawa) March 5, 2024
Gue dukung Jokowi harus dimakzulkan pada tanggal 20 Oktober 2024
Kawal Hak Angket sampai anggota DPRnya keburu pensiun gak kepilih lagi ..
????????????
Sementara itu, berdasarkan pantauan pada Rabu (6/3/2024) pukul 07.00 WIB di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), total suara yang masuk penghitungan atau real count mencapai 78,10 persen pada 642.976 TPS dari 823.236 TPS di seluruh Indonesia.
Dalam real count tersebut, paslon nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di posisi pertama dengan 58,82 persen suara atau 75.361.187 suara.