Kader Partai Demokrat, Eko Jhones mengungkapkan bahwa DKI Jakarta merupakan korban dari ambisi buta calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menjadi kepala negara.
Eko merasa akibat Anies Baswedan berambisi menjadi presiden, ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta fokusnya teralihkan, sehingga penanggulangan banjir tidak selesai, dan dampaknya terjadi hari ini.
Baca Juga: Prabowo Beri Kode Hotel Milik BUMN Akan Dijual
"Padahal ini karena ulah @aniesbaswedan yang gak becus nata Jakarta. Akhirnya dia tinggalkan Jakarta dengan menyandang kota banjir. Kalo Anies gak berambisi jadi presiden dan fokus jadi gubernur gak gini ceritanya. Karena ambisi buta Anies bikin hancur Jakarta!" ungkapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (7/3).
Padah ini karena ulah @aniesbaswedan yg gak becus nata Jakarta. Ahirnya dia tinggalkan Jakarta dgn menyandang kota banjir.
— Eko Jhones (@ekojhones77) March 6, 2024
Klo Anies gak berambisi jadi presiden dan fkus jdi gubernur gak gini critanya. Krna ambisi buta Anies bikin hancur Jakarta! https://t.co/5aGh1MeAm9
Untuk diketahui, delapan wilayah RT di Jakarta Barat dan Jakarta Timur terendam banjir berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Selain itu, 38 ruas jalan di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara yang juga terendam banjir pada Kamis (29/2/2024).
Melansir dari gelora.co, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga menilai banjir yang terjadi di berbagai titik lebih disebabkan oleh buruknya saluran air yang tidak berfungsi dengan baik.
"Sudah saatnya Pemprov DKI berfokus untuk merehabilitasi seluruh saluran air," ucap Nirwono kepada Kompas.com, dikutip Selasa (5/3/2024).