Pegiat media sosial Rinny Budoyo menyampaikan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan masuk dalam koalisi permanen yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika berhasil diambil alih dari Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Jokowi akan mempunyai kekuatan sekitar 33 persen di parlemen dengan tambahan PKB, karena Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah berada dalam jangkauannya untuk koalisi permanen.
"Pengambil alihan PKB ini santer terkait dengan rencana besar Pak Jokowi untuk membangun koalisi permanen seperti Barisan Nasional di Malaysia, setelah Partai Golkar dan PAN masuk ke kantongnya, giliran partainya warga nahdliyin itu yang konon bakal dimasukkan juga ke dalam portofolio," ucap Rinny Budoyo.
Baca Juga: Kegembiraan Pilpres 2024 Bakal Segera Berakhir Bagi Cak Imin
"Dengan menggabungkan tiga partai ini kekuatan Pak Jokowi di parlemen mendatang akan menjadi sekitar 33%, dia akan menguasai sepertiga dari parlemen, sepertiga dari DPR RI, makanya proyek pengambil alihan PKB ini menjadi sangat krusial, PKB sendiri diprediksi bisa menyumbang hingga 11% suara di parlemen mendatang," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Jumat (8/3).
Untuk diketahui, pada pemilu legislatif (Pileg), PKB berada di posisi keempat dengan suara sebesar 8,8 juta atau 11,54 persen berdasarkan 65,87 persen data yang masuk dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara sebelumnya, Direktur Pileg DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan tabulasi suara internal partainya menunjukkan PKB akan mendapatkan kenaikan jumlah suara sehingga bakal terjadi penambahan 23 kursi DPR RI.
"Alhamdulillah dari existing 58 kursi yang sekarang di Senayan ini aman semuanya dan akan ada penambahan dari kenaikan jumlah suara ini menjadi 81 kursi," kata Cucun di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024), dikutip dari Suara.