Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti pernyataan calon presiden (capres) nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto bahwa demokrasi sangat melelahkan, berantakan, dan mahal.
Melihat pernyataan tersebut, Gigin meminta agar masyarakat tidak heran jika di masa mendatang saat menjabat sebagai kepala negara Prabowo Subianto serius untuk menghabisi demokrasi.
Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanti Mengakui Tersandera Kasus Harun Masiku
"Jadi jangan heran kalau dia serius menghabisi demokrasi," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (18/3).
Berantakan, karena Jokowi pilih pejabat KPU dan Bawaslu yg tdk kompeten, mahal karena Jokowi memilih sebar bansos ugal2an ratusan triliun, melelahkan karena kompetitor anggap MK, aparat, dll tidak netral, lalu menolak legitimasi hasil pemilu, begitu saya kira pak @prabowo ???? pic.twitter.com/671d1NamXG
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) March 16, 2024
Sebelumnya, capres nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto bersaksi bahwa demokrasi berdasarkan pengamalan yang dialaminya sangat melelahkan, sangat kacau, dan sangat mahal.
"Kita telah melakukan beberapa pemilu [Sejak 1955-2024]. Saya akan mengatakan pemilihan langsung. Saya memiliki banyak pengalaman dalam partisipasi dalam pemilu ini," kata Prabowo, dikutip dari Kumparan.
"Saya berpartisipasi dalam lima pemilihan umum. Dan izinkan saya bersaksi, demokrasi itu benar-benar sangat melelahkan. Demokrasi sangat, sangat kacau, demokrasi sangat, sangat mahal," sambungnya.
