Pengamat politik Hendri Satrio atau akrab disapa Hensat tidak habis pikir dengan Partai Golkar yang hanya mengandalkan aturan dalam AD/ART untuk mecegah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi ketua umum (ketum).
Hensat merasa Golkar terlalu percaya diri (pede) dengan menganggap bahwa hanya dengan AD/ART, Jokowi bisa dibendung untuk jadi ketum menggantikan Airlangga Hartarto, karena bukan tidak mungkin aturan tersebut diubah untuk meloloskannya.
Baca Juga: Setiap Upaya Jokowi Tenggelamkan Golkar Akan Dianggap Upaya Tenggelamkan Demokrasi
"Golkar cuma ngandelin AD/ART buat nyegah Jokowi jadi Ketum? wuih yang bener aja… pede amat!" ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (19/3).
Golkar cuma ngandelin AD/ART buat nyegah Jokowi jadi Ketum? wuih yang bener aja… pede amat! https://t.co/5sXxQ4CeHt
— Hendri Satrio (@satriohendri) March 18, 2024
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum bisa mejadi ketum dari partainya pada tahun jika mengikuti aturan dalam AD/ART.
Dalam AD/ART, calon ketum Partai Golkar harus memiliki pengalaman minimal 5 tahun sebagai pengurus, dan partai tersebut akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) untuk pergantian ketum pada Desember 2024 mendatang.