Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Muhammad Said Didu kini paham kenapa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai petugas partai, meskipun dulu dirinya merasa kesal dengan sebutan itu.
Menurutnya, Megawati sangat memahami karakter asli Jokowi dalam mengelola negara jika tidak ada yang mengendalikan, yaitu liar, sehingga sering mengingatkannya sebagai petugas partai.
Baca Juga: Demokrat Kehilangan 10 Kursi di Pileg 2024, AHY Bangga
"Dulu saya sering kesal kalau Mega mengatakan bahwa Presiden Jokowi adalah petugas Partai - tapi sekarang saya mulai coba memahami pernyataan tersebut karena mungkin Bu Mega sangat paham karakter asli Pak Jokowi yang "liar" dalam mengelola negara jika tidak ada yang mengendalikan," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (25/3).
Dulu saya sering kesal kalau Mega mengatakan bhw Presiden Jokowi adalah petugas Partai - tapi skrg saya mulai coba memahami pernyataan tsb krn mungkin Bu Mega sangat paham karakter asli Pak Jokowi yg "liar" dalam mengelola negara jika tdk ada yg mengendalikan.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) March 23, 2024
Melansir dari fajar.co.id, Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa setiap kader partai yang duduk di kursi legislatif maupun eksekutif, termasuk Presiden Jokowi, menyandang status petugas partai.
Menurut Megawati, setiap kader partai yang dipercaya mendapat penugasan untuk menduduki jabatan penyelenggaraan diputuskan melalui putusan mahkamah partai.
Artinya, mereka yang duduk di kursi pemerintahan maupun parlemen membawa bendera partai, bukan sebagai individu.
Megawati menambahkan bahwa saat ini PDIP memiliki banyak anggota partai, namun tidak semuanya mengemban tugas sebagai petugas partai.