Gerindra dan Prabowo Ada di Bawah Tekanan Golkar

Gerindra dan Prabowo Ada di Bawah Tekanan Golkar Kredit Foto: Galih Pradipta

Pegiat media sosial Rinny Budoyo mengungkapkan bahwa dalam kondisi sekarang, Partai Gerindra dan capres nomor urut dua pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto berada di bawah tekanan Partai Golkar.

Sehingga dengan kehadiran PDIP di koalisi Prabowo Subianto pada pemerintahan mendatang, kekuatan Gerindra akan seimbang dengan Golkar, namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai rencana lain tanpa melibatkan partai berlambang banteng itu.

Baca Juga: AHY Masih Menyimpan Amarah dan Dendam Terhadap Anies, PKS, NasDem

"Dalam kondisi koalisi sekarang ini, posisi Gerindra dan Pak Prabowo ada di bawah tekanan Partai Golkar, partai terbesar di koalisi, makanya dengan kehadiran PDIP yang punya suara di atas Golkar tapi bukan pendukung awal pasangan Prabowo-Gibran, keseimbangan di dalam koalisi bakal lebih bisa dikendalikan oleh Partai Gerindra, partai utama pemerintah," ucapnya.

"Di sisi lain kita tahu juga kalau Pak Jokowi ini sudah punya rencana lain buat koalisi Pak Prabowo, dan itu sama sekali tidak melibatkan PDI Perjuangan, Pak Jokowi tampaknya lebih memilih PKB-nya Cak Imin dan Partai NasDem-nya Pak Surya Paloh buat bergabung," imbuhnya, dikutip populis.iddari YouTube 2045 TV, Senin (25/3). 

Melansir dari Republika, dalam pemilihan legislatif (pileg), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih suara tertinggi dari hasil rekapitulasi di 84 daerah pemilihan (dapil).

Berikut raihan suara partai politik untuk pileg 2024:

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 16.115.655 suara atau 10,61 persen.

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 20.071.708 suara atau 13,22 persen.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 25.387.279 suara atau 16,72 persen.

Partai Golongan Karya (Golkar) meraih 23.208.654 suara atau 15,28 persen.

Partai Nasdem 14.660.516 suara atau 9,65 persen.

Partai Buruh 972.910 suara atau 0,64 persen.

Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) 1.281.991 suara atau 0,84 persen.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 12.781.353 suara atau 8,42 persen.

Partai Kebangkitan Nusantara 326.800 suara atau 0,21 persen.

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 1.094.588 atau 0,72 persen.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini