Politikus Ferdinand Hutahaean menyoroti cawapres nomor urut dua pemenang Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka yang mempertanyakan apakah pemilu diminta terus diulang sampai pihak penggugat menang saat menanggapi persoalan gugatan pemilu ulang.
Menurut Ferdinand, tanggapan tersebut menunjukkan Gibran tidak memiliki kemampuan diplomatis serta angkuh, karena terlihat tidak paham pemilu ulang diserukan hanya jika ditemukan kecurangan terstruktur dalam penyelenggaraannya.
Baca Juga: Prabowo Utamakan APBN untuk Makan Siang Gratis daripada IKN
"Orang ini bicara tak memiliki kemampuan diplomatis, nyebelin, songong dan angkuh. Dia pikir pemilu ulang itu soal selera dan kemauan, dia tidak paham bahwa pemilu ulang itu hanya terjadi jika ditemukan kecurangan yang terstruktur. Kasihan bangat bangsa ini punya cawapres begini," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (26/3).
Orang ini bicara tak memiliki kemampuan diplomatis, nyebelin, songong dan angkuh.
— Mpu Ferdinand Hutahaean (@ferdinand_mpu) March 26, 2024
Dia pikir pemilu ulang itu soal selera dan kemauan, dia tidak paham bahwa pemilu ulang itu hanya terjadi jika ditemukan kecurangan yg terstruktur.
Kasihan bangat bangsa ini punya cawapres begini. https://t.co/O9DVDAhLDI
Sebelumnya, cawapres nomor urut dua pemenang Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka mempertanyakan apakah pemilu diminta terus diulang sampai pihak penggugat menang saat menanggapi gugatan agar pemilu diulang tanpa Prabowo-Gibran yang dilayangkan paslon nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Misalnya nanti diulang, terus jagoan kalah apa minta diulang lagi? Apakah minta diulang sampai menang?" kata Gibran, dikutip dari Detik.
Namun meskipun demikian, Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilahkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud untuk melayangkan gugatan pemilu ulang ke MK.