Pengamat politik Refly Harun menyiratkan Partai Demokrat bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto hanya demi jabatan menteri untuk Ketua Umum-nya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pasalnya jika demi partai politik, Demokrat akan konstisten di Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan, karena meskipun kalah Pilpres 2024, kursi legislatif bisa diselamatkan, sedangkan sekarang partai yang dipimpin AHY itu kehilangan 10 kursi.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Sulit Andalkan Dukungan Jokowi dalam Sengketa Pilpres 2024
"Kalau seandainya mereka konsisten mendukung Anies Baswedan mungkin kalah dalam pilpres yang kita tahu masih curang, tetapi paling tidak kursi legislatif mereka bisa diselamatkan, itu jauh lebih penting sesungguhnya kalau yang dipikirkan partai politik." ucap Refly Harun.
"Tapi kalau yang dipikirkan jabatan pribadi, jabatan ketua umumnya, ya memang dengan masuk gabung pemerintahan langsung diberikan kursi menteri dan diperkirakan nanti dapat juga kursi menteri untuk ketua umumnya," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Refly Harun, Kamis (28/3).
Melansir dari Republika, dalam Pileg 2024, Demokrat menjadi partai dengan suara paling rendah di parlemen, sedangkan suara paling tinggi ditempati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Berikut hasil Pileg 2024 di 84 daerah pemilihan (dapil) setelah dikonversi menggunakan metode Sainte Lague, metode resmi untuk pileg di Indonesia:
1. PDIP mendapatkan 110 kursi DPR atau 18,97 persen dari total 580 kursi
2. Partai Golkar: 102 kursi atau 17,59 persen
3. Partai Gerindra: 86 kursi atau 14,83 persen