Lolos Parlemen, Demokrat Peroleh Suara Terendah Karena Hengkang dari Koalisi Perubahan

Lolos Parlemen, Demokrat Peroleh Suara Terendah Karena Hengkang dari Koalisi Perubahan Kredit Foto: Taufik Idharudin

Pengamat politik Refly Harun menduga keputusan Partai Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan menyebabkan partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu mendapat suara paling rendah dalam jajaran partai yang lolos parlemen.

Dan jika tetap bertahan di Koalisi Perubahan, menurut Refly Harun, Demokrat masih bisa menyelematkan kursi legislatif yang kini berkurang 10, dan juga masih bisa mdapatkan jatah menteri di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Sulit Andalkan Dukungan Jokowi dalam Sengketa Pilpres 2024

"Seandainya pun misalnya Demokrat dikubu Anies tiba-tiba ditawari Prabowo bisa juga tetap kalau sekedar incarannya jadi menteri, misalnya, tapi kalau misalnya sebagai partai politik Demokrat jadi paria sekarang, jadi partai yang paling kecil," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Refly Harun, Kamis (28/3).

"Bayangkan dari partai nomor 1 di 2009, turun di 2014 turun lagi di 2019, turun lagi di sekarang, jadi dari partai tertinggi suaranya menjadi partai yang terendah suaranya yang lolos parlemen, nah dugaan saya adalah ya karena keputusan Demokrat untuk hengkang dari Koalisi Perubahan," imbuhnya.

Melansir dari Republika, dalam Pileg 2024, Demokrat menjadi partai dengan suara paling rendah yang lolos di parlemen, sedangkan suara paling tinggi ditempati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Berikut hasil Pileg 2024 di 84 daerah pemilihan (dapil) setelah dikonversi menggunakan metode Sainte Lague, metode resmi untuk pileg di Indonesia:

1. PDIP mendapatkan 110 kursi DPR atau 18,97 persen dari total 580 kursi

2. Partai Golkar: 102 kursi atau 17,59 persen

3. Partai Gerindra: 86 kursi atau 14,83 persen

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover