Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto merasa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebaiknya menegur perbuatan Sekjen PDIP Hasto Karistiyanto kepada Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Karena dengan mengatakan PDIP khilaf ikut mencalonkan Gibran di Pilkada Solo tahun 2020 sebagai Wali Kota, Hasto membuat publik semakin tidak respect terhadap partai berlambang banteng itu.
Baca Juga: Tuding Gibran Belum Dewasa Memimpin Karena Masih Muda, Hasto PDIP Dibuat Malu
"Ini koq Sekjen @PDI_Perjuangan dramanya makin NGAWUR. Bu @puanmaharani_ri apakah Ketum Bu Mega ndak tegur? Nanti publik makin ndak respek dengan PDI-P," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (1/4).
?ni koq Sekjen @PDI_Perjuangan dramanya makin NGAWUR, Bu @puanmaharani_ri apakah Ketum Bu Mega ndak tegur?
— Dede Budhyarto (@kangdede78) March 30, 2024
Nanti publik makin ndak respek dgn PDI-P. https://t.co/hLgrb3Y3mX
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa partainya telah khilaf mencalonkan Gibran Rakabuming Raka maju di Pilkada Solo.
Hasto menyampaikannya dalam diskusi daring bertajuk 'Sing Waras Menggugat di MK, Hak Angket? Keputusan MKMK?", Sabtu (30/3/2024). "Ya, kami jujur saja khilaf ketika dulu ikut mencalonkan Gibran," katanya, dikutip dari Suara.
Ia mengatakan, pihaknya memang mengakui berbagai kemajuan yang dilakukan Presiden Jokowi. Namun menurutnya itu semua dipicu oleh beban utang yang sangat besar. "Ketika ini digabung, maka ke depan kita bisa mengalami suatu persoalan yang sangat serius," tuturnya.