Pengamat politik Rocky Gerung menyebut pada Oktober 2024 mendatang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah terhapus dari peta politik Indonesia karena sudah lengser dari jabatannya sebagai kepala negara dan tidak mempunyai partai politik.
Sedangkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri masih tetap berada dalam peta politik, dan Jokowi pada saat itu sudah tidak mempunyai sumber daya untuk mengendalikan pihak-pihak lain demi kepentingannya.
Baca Juga: Megawati Jauh Lebih Dibutuhkan Prabowo Ketimbang Jokowi
"Karena pada akhirnya peran PDIP yunto Ibu Mega enggak mungkin dihapus dari sejarah, dari peta politik Indonesia, kalau Jokowi hapus Oktober dia sudah hapus dari peta politik karena dia enggak punya partai kan, dan itu kesalahan Jokowi, dia pikir dia bisa kendalikan semua orang hanya melalui sprindik," ucapnya.
"Nah setelah dia enggak jadi presiden ya sprindiknya enggak ada kekuatan lagi, tapi PDIP masih punya kekuatan, dia masih punya fraksi, dia masih punya gubernur, dia masih punya kepala daerah tuh, dia masih punya anggota DPR, dan Jokowi enggak punya apa-apa," sambungnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (12/4).
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa komunikasi dengan semua pihak adalah hal yang baik. Termasuk berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.
"Bahwa pertemuan Pak Prabowo dengan Mbak Puan, Pak Prabowo dengan Bu Mega tentunya akan direncanakan, akan dibicarakan bersama, dan nanti pada saatnya akan diberitahu kepada wartawan," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/4/2024), dikutip dari Republika.