Pengamat politik Rocky Gerung menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto harus memperhatikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Partai Demokrat jika sudah resmi dilantik.
Pasalnya sebagai pemimpin partai dengan suara terbanyak di parlemen, Megawati bisa mempengaruhi kebijakan yang diambil Prabowo Subianto saat memerintah, pun demikian Partai Demokrat yang merupakan anggota Koalisi Indonesia Maju.
Baca Juga: Gerindra Mendorong Bertemu Prabowo, Megawati Tak Lagi Nyaman dengan Jokowi
Sehingga Rocky Gerung menilai wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadikan penasihat khusus hanya merupakan basa-basi Prabowo Subianto.
"Kalau dia dijadikan penasihat khusus itu juga bagi Prabowo dalam analisis saya itu basi-basi aja, karena orang akan anggap ngapain ada penasihat khusus di situ, khusus apa, ya penasihat khusus untuk merusak kembali demokrasi gitu kan masalahnya," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (12/4).
"Sementara di situ pasti ada Ibu Mega yang portofolio DPR-nya akan mempengaruhi kebijakan nasional ke depan, karena tetap dia mayoritas di situ, atau punya punya kekuatan signifikan, dan Prabowo pasti harus memperhatikan Ibu Mega, Prabowo pasti harus memperhatikan Demokrat, kan itu intinya," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membuka kemungkinan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi penasihat khusus presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, hal itu bisa saja terjadi.
"Ya semua kemungkinan itu kan bisa terjadi. Ya namanya kemungkinan semua terjadi selama dalam rangka konstitusional," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/4/2024), dikutip dari Republika.
Saat ditanya apakah Jokowi juga dilibatkan dalam pembentukan kabinet pemerintahan selanjutnya, Bahlil membantahnya. Ia mengatakan, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden terpilih.