Pengamat politik Rocky Gerung menilai kini publik melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya merupakan tukang kayu yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi kepala negara dan langsung memanfaatkannya untuk pamer kekuasaan melalui dinasti politik.
Sehingga menurut Rocky Gerung, publik mendapatkan teguran batin bahwa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri lebih unggul mengenai demokrasi daripada Jokowi meski mempunyai kelemahan dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: MK Akan Mengejutkan Jokowi Melalui Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024
"Jadi baru sekarang misalnya orang melihat bahwa Jokowi memang cuman tukang kayu yang dapat kesempatan untuk tampil sebagai pemimpin, tapi tidak memanfaatkan ketukang kayuan dia yang biasanya sederhana karena langsung berubah menjadi pameran kemewahan kekuasaan kan yang dalam bentuk dinasti itu tuh," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (16/4).
"Jadi orang akhirnya dapat semacam teguran batin bahwa Megawati sebetulnya jujur di dalam mengucapkan demokrasi walaupun dianggap bahwa Megawati kadang kala lamban untuk mengambil keputusan karena mesti tirakatan dulu, samadi segala, itu tradisi Megawati sebagai politisi yang dibungkus oleh kultur etniknya dia sendiri kan, tetapi value demokrasi tetap ada pada Mega bukan Jokowi," imbuhnya.
Sementara itu, Pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, menilai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto, usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) keluar. Saat ini, MK tengah menyidangkan mengenai sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.
Menurut Hendri, bila sudah berhasil bertemu, Prabowo dapat menjembatani pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati yang hubungannya saat ini tidak baik. "Rekonsiliasi kebangsaan bisa terjadi. Tetapi kalau koalisi akan melihat perkembangan-perkembangan terakhir. Ibu Megawati dan Prabowo tidak ada masalah," kata Hendri, Senin (15/4/2024), dikutip dari Republika.