Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan yang diperjuangkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan mengajukan diri sebagai amicus curiae atau sahabat pengadilan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut Rocky Gerung, dengan mengajukan diri sebagai amicus curiae ke MK, Megawati memperjuangkan untuk membuka hati nurani seluruh masyarakat Indonesia, karena jika membaca Undang-Undang (UU) di luar cara resmi, terdapat banyak masalah dalam kemenangan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Baca Juga: Para Pengacara Seharusnya Menolak Dampingi Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024
"Ada dimensi lain tuh yang diperjuangkan oleh Megawati yaitu mau menggedor habis-habisan hati nurani bukan sekedar Mahkamah Konstitusi tapi publik Indonesia itu, nah itu yang kita sebut sebagai cara membaca konstitusi di luar cara membaca resmi, cara membaca undang-undang di luar cara membaca resmi," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (18/4).
"Kalau kita baca undang-undang yang sering saya terangkan sekedar membaca huruf matinya memang enggak ada problem dengan kemenangan Gibran, tetapi kita membaca between the line, buat di belakang black letter of law itu ada dirty hand di situ, dirty vote, dirty mind dan semuanya itu sebetulnya yang dibicarakan sampai di tingkat dunia," imbuhnya.
Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati mengajukan diri sebagai amicus curiae atau sahabat pengadilan ke MK. Penyerahannya diwakili oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat.
"Kedatangan saya untuk menyerahkan pendapat sahabat pengadilan dari seorang warga negara Indonesia, yaitu Ibu Megawati Soekarnoputri. Sehingga Ibu Mega dalam kapasitas sebagai warga negara Indonesia mengajukan diri sebagai amicus curiae atau sahabat pengadilan," ujar Hasto di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (16/4/2024), dikutip dari Republika.
Dalam pengajuan tersebut, Hasto juga membawa tulisan tangan Megawati yang dituliskan dengan tinta merah. Maknanya, huruf merah mencerminkan keberanian dan juga tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia.