Politikus Ferdinand Hutahaean merasa Presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan menjadikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia sebagai menteri di dalam kabinetnya.
Sehingga menurtnya sebaiknya media tidak terlalu sering memberitakannya, apalagi statementnya sebagai pejabat negara tidak berkualitas, dan ke depan Prabowo Subianto kemungkinan hanya menjadikannya sebagai Komisaris Utama di perusahaan negara.
Baca Juga: Prabowo Berpikir Lebih Efisien Pimpin Kabinet di Istana daripada Pindah ke IKN
"Tolong dong teman-teman media, muka orang ini ngga usah terlalu sering muncul di media. Toh nanti orang ini tidak akan dipakai oleh Prabowo sebagai menteri, paling dijadikan Komut. Statemennya terlalu tak berkualitas sebagai pejabat negara," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (19/4).
Tolong dong teman2 media, muka orang ini ngga ush terlalu sering muncul di media. Toh nanti orang ini tidak akan dipakai oleh Prabowo sbg menteri, paking dijadikan Komut.
— Mpu Ferdinand Hutahaean (@ferdinand_mpu) April 19, 2024
Statemennya terlalu tak berkualitas sbg pejabat negara. https://t.co/2mrlcTBHID
Melansir dari Kompas TV, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menilai amicus curiae atau sahabat pengadilan yang diajukan pada sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) tidak akan memengaruhi independensi hakim yang bertugas dalam perkara.
"Saya melihat, serahkan saja pada hakim. Persidangan sudah berjalan, saya punya keyakinan bahwa hakim punya independensi yang kuat," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4/2024), dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, politikus Partai Golkar itu meyakini pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memenangkan sengketa Pilpres 2024 dan dilantik pada 20 Okotber mendatang.