Pegiat media sosial Lis Turyanto menilai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan luluh jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupaya serius untuk bertemu.
Pasalnya sebagai negarawan sejati, Megawati lebih mengutamakan kepentingan bangsa daripada pribadi, sehingga pertemuan keduanya hanya akan terjadi jika Jokowi berani berkunjung dengan menurunkan ego untuk mengakui kesalahan dan kekurangannya.
Baca Juga: Dua Pertimbangan MK Menganulir 92 Juta Suara Prabowo-Gibran
"Kalau saja misalnya Jokowi punya nyali dan berupaya serius bertemu Ibu Megawati ya inyong yakin Ibu Megawati akan luluh juga dan mau bertemu, sebagai seorang negarawan sejati Ibu Megawati akan mempertimbangkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Jumat (19/4).
"Jadi tinggal menunggu keseriusan dan nyali Jokowi saja mengunjungi Ibu Megawati, ya mestinya sih Jokowi memberanikan diri menurunkan ego meminta maaf atas kekeliruan kemarin dan minta solusi ke Ibu Mega untuk kebaikan dan kepentingan bangsa dan negara ini ke depannya," imbuhnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, menjelaskan Presiden Joko Widodo tidak bersilaturrahmi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pada momentum lebaran Idul Fitri 1445 ini karena kesibukan masing-masing. Jokowi setelah merayakan Idul Fitri di istana negara kemarin, menurut Ngabalin bertolak ke Medan untuk menemui salah satu anaknya yakni Kahiyang Ayu.
“Kenapa tahun ini presiden tidak melakukan kunjungan silaturahmi atau halal Bu halal dengan Bu Mega ? Jawaban saya satu. Ini soal waktu,” kata Ngabalin, Kamis (11/4/2024), dikutip dari Republika.
Ngabalin menyebut tidak ada anggota keluarga Jokowi yang sowan ke Megawati pada momen lebaran ini karena kebetulan tidak ada yang berada di Jakarta. Ngabalin menilai baik Jokowi maupun Megawati merupakan pemimpin-pemimpin yang tulus dan memberikan hal-hal terbaik buat bangsa. Sehingga bila terjadi pertemuan antara keduanya kata Ngabalin itu pasti bertujuan untuk kepentingan bangsa dan negara.