Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan alasan Presiden terpilih Prabowo Subianto harus melarang pendukungnya menggelar aksi apapun saat Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan sengketa Pilpres 2024.
Rocky Gerung menilai Prabowo Subianto mengerti ada potensi koloni keempat akan menggunakannya untuk memutar balik keadaan, sehingga menimbulkan kemungkinan yang tidak bisa dikontrol jika mengijinkan pendukungnya menggelar aksi saat putusan sengketa Pilpres 2024, selain itu juga MK ingin tidak ada gangguan.
Baca Juga: Dua Pertimbangan MK Menganulir 92 Juta Suara Prabowo-Gibran
"Itu pilihan yang bijak di dalam keadaan sering kita sebutĀ ketidakpastian, segala hal bisa dimanfaatkan, sangat mungkin juga Prabowo mengerti bahwa ada aja elemen-elemen yang sengaja diusulkan oleh koloni keempat yang berupaya untuk dapat momentum atau memutar balik momentum," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (22/4).
"Jadi saya kira karena kemampuan antisipasi Pak Prabowo dia pasti akan minta supaya jangan, sebab kalau dia enggak larang itu artinya terbuka kemungkinan yang tidak bisa dia kontrol, kan itu aja dasarnya, pada saat yang sama Mahkamah Konstitusi juga ingin supaya mereka kontemplasi tuh jangan ada gangguan tuh," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Prabowo berpesan agar para pendukungnya tidak melakukan aksi apapun saat MK membacakan putusan sidang sengketa Pilpres 2024.
Untuk diketahui, MK dijadwalkan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin (22/4/2024).
"Pesan dari Pak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bahwa untuk tanggal 22 April 2024 nanti, yang mana kita sama-sama tahu bahwa MK akan mengucapkan putusan sidang sengketa PHPU-nya pilpres, diminta kepada para pendukung dan pemilih untuk tidak turun mengadakan aksi-aksi, baik di MK maupun di tempat-tempat lain," ujar Dasco di Sekber Pemenangan Prabowo-Gibran, Slipi, Jakarta, Jumat (19/4/2024) malam, dikutip dari Kompas.