Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan alasan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum merapat ke kubu pemenang Pemilu 224, yaitu paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Rocky Gerung, alasan PDIP belum merapat ke Prabowo-Gibran karena dukungan publik tidak kuat untuk keduanya, malah lebih kuat kepada PDIP dan tim paslon nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berdasarkan survei internal mereka.
Baca Juga: Gibran Akan Jadi Mainan Surya Paloh Hingga Megawati di Koalisi Prabowo
"Jadi ini yang kita sebut sebagai kecerdikan PDIP membaca bahwa dukungan publik terhadap hasil pemilih itu sangat lemah gitu, lain kalau dukungan publik kuat itu pasti PDIP sudah merapatlah di situ," ucapnya.
"Tapi PDIP juga punya survei membaca opini publik bahwa opini publik berpihak pada PDIP, berpihak pada tim 01, tidak berpihak pada hasil pemilu," imbuhnya dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (24/4).
Ia menilai hasil Pemilu 224 yang memenangkan Prabowo-Gibran hanya dipihaki oleh sejumlah lembaga terkait. "Hasil pemilu itu dipihaki hanya oleh istana dan KPU, dan Mahkamah Konstitusi, tapi itu kan lembaga sebetulnya kan," tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menilai peluang Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu terbuka, karena kedua tokoh tersebut memiliki hubungan baik.
"Kalau pertanyaanya terkait pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo, sekali lagi kami ingin jelaskan bahwa secara personal, secara pribadi hubungan Bu Mega dengan Pak Prabowo sangat baik, mereka berdua punya sejarah panjang di dalam hubungan antar manusia bangsa Indonesia tersebut," kata Basarah saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024), dikutip dari Sindo News.
Namun meskipun demikan, ia menekankan Megawati mengetahui posisinya, sehingga pertemuan dengan Prabowo diperkirakan akan terjadi setelah Rakernas PDIP selesai jika bersifat politis.