Pengamat politik Rocky Gerung menyindir Partai Amanat Nasional (PAN) toxic maksimal karena memilih mendukung Prabowo Subianto di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berdasarkan hasil survei.
Pasalnya menurut Rocky Gerung, partai politik seharusnya teguh pada ideologi dan memutuskan berdasarkan lembaga tertingginya, bukan didekte hasil survei seperti yang dilakukan PAN terhadap Prabowo Subianto.
Baca Juga: Harapan Baik Luhut untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran ke Depan
"Saya lanjutkan ya apa yang kita pertengkarkan adalah kepentingan pragmatis dari partai, tadi Saleh PAN menyatakan secara implisit tetapi dengan akibat eksplisit bahwa PAN memilih Jokowi karena dalam survei Jokowi potensial menang right, Prabowo sorry Prabowo menang," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube SINDOnews, Rabu (15/5).
"Partai itu teguh pada ideologi, teguh pada keputusan lembaga tertingginya, bayangkan misalnya semua partai akhirnya berpikir begitu tuh, siapa yang akan menang maka partai mengikuti yang akan menjadi partai tidak didikte oleh hasil muktamar tapi didikte oleh hasil survei, itu toksik maksimal tuh, dan cuman orang dungu yang mau didikte oleh orang luar padahal dia sendiri punya positioning di dalam politik, itu yang saya mau terangkan," imbuhnya.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi pesan kepada Prabowo Subianto untuk tidak membawa orang toxic atau beracun masuk ke dalam pemerintahan.
"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita," ucapnya dalam acara Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth" diĀ Jakarta, Jumat (3/5), dikutip dari CNN Indonesia.