Pegiat media sosial Tonanda Putra merasa warga DKI Jakarta mengidamkan kembali dipimpin Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena tidak puas dengan kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Tonan pun mengingatkan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2027, Ahok dikalahkan Anies Baswedan karena faktor politik identitas, bukan kinerjanya yang buruk selama memimpin pada periode 2014-2017.
Baca Juga: Rocky Gerung Tunjukkan Cara Prabowo Amankan Psikologi Gibran
"Warga Jakarta masih menyimpan keinginan agar Ahok kembali menjadi Gubernur Jakarta, warga Jakarta tampaknya tidak puas dengan kepemimpinan Heru Budi saat ini, mereka masih mengidamkan untuk dipimpin kembali oleh Ahok," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Kamis (16/5).
"Pada Pilkada Jakarta tahun 2017 Ahok dikalahkan oleh Anies, publik tahu bahwa kekalahan tersebut diakibatkan oleh politik identitas, karena faktor primordial kekalahannya bukan karena faktor kinerja," imbuhnya.
Sementara, dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (18/4/2024), Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil menempati posisi elektoral tertinggi untuk Pilkada DKI Jakarta, dan posisi selanjutnya ditempat Anies Baswedan.
“Dinamika elektoral itu tidak statis, sekarang yang paling tinggi namanya Ridwan Kamil, tapi selisihnya tidak jauh sama Mas Anies dalam margin of error,” ucap Burhanuddin, dikutip dari Kompas TV.
Ia mengatakan dinamika elektoral untuk Pilkada DKI Jakarta sangat tinggi, pasalnya pada peringkat pertama hingga kesembilan dalam survei perolehan angka yang didapat masing-masing calon tidak terlampau jauh.