Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan analisanya bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) ingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung dengan partainya agar dilindungi melalui Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka atas masalah yang belum selesai.
Namun hal tersebut merupakan kalkulasi jangka pendek, karena jika Presiden terpilih Prabowo Subianto resmi menjabat, maka yang akan dipersiapkan menjadi pemimpin bukan kader Jokowi, tapi kader Partai Gerindra.
Baca Juga: Anies Akan Melawan Sudirman Said atau Ridwan Kamil di Pilkada DKI 2024?
"Jadi sekali lagi PAN juga merasa bahwa ya ada masalah PAN yang mungkin belum selesai sehingga berharap Jokowi masuk PAN sehingga PAN bisa diselamatkan karena ada Jokowi di situ dan Jokowi akan dilindungi oleh Gibran, artinya PAN akan dilindungi oleh Gibran," ucapnya.
"Kan ini semua kalkulasi jangka pendek sebetulnya, padahal dengan satu pikiran bahwa begitu Pak Prabowo jadi presiden tentu Pak Prabowo akan mempersiapkan kader dia yang pasti bukan kader Jokowi," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (24/5).
Sebelumnya, Sekjen PAN Eddy Soeparno menanggapi usulan Projo agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung dengan partai nasionalis dan kerakyatan. Ia mengatakan PAN akan menggelar karpet biru jika Jokowi bergabung partainya.
"Jika memang Pak Jokowi hendak bergabung, hendak menjadi bagian dari keluarga PAN, tentu kita akan menggelar karpet biru untuk menyambut beliau di PAN," kata Eddy saat dihubungi, Rabu (22/5/2024), dikutip dari Detik.
Ia mengatakan PAN telah menganggap Jokowi bagian dari keluarga besar, sehingga sangat terbuka jika ingin bergabung. "Kami merasa Pak Jokowi merupakan bagian dari keluarga besar Partai Amanat Nasional dan kami berharap Pak Jokowi pun merasa betah dan merasa nyaman dengan itu," ujarnya.