Kritikus Faizal Assegaf menilai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menggunakan jurus tipuan baru untuk memenangkan hati rakyat, tapi bukan menjadi oposisi.
Karena menurut Faizal, Megawati sadar semakin sulit menggombali hati rakyat menggunakan kedok oposisi, sehingga kini memerlukan juru tipuan baru, yaitu berbalik menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui pidato politiknya.
Baca Juga: Megawati Jadi Penyebab Prabowo Tidak Datangi PKS, Tapi Hanya PKB dan NasDem
"Fakta dari tabiat bobrok itu, Megawati terpaksa ogah gunakan topeng oposan. Tapi modusnya menyamarkan kemasan — berganti kulit. Mega sadar, semakin sulit gombali rakyat dengan berkedok oposisi, perlu jurus tipuan baru," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (27/5).
"Dan seperti biasanya, Megawati kembali tampil menjual air mata buaya demi teater politik noraknya. Sembari mengebrak meja dan bersuara keras, Mega berbalik menyerang Jokowi. Tentang problem utang luar negeri dan sebagainya," imbuhnya.
??
— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) May 26, 2024
Topeng Baru Megawati,
Masih Politik Tipu-tipu…"
Faizal Assegaf (kritikus)
Selain Jokowi, watak dan lakon Megawati tidak lepas dari bakat kebohongan. Bagi mereka, politik adalah sarana tipu-menipu dan kelicikan tanpa kesudahan.
Fakta dari tabiat bobrok itu, Megawati… pic.twitter.com/FruSZ1Qt7S
Sementara diketahui, dalam Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024), Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, tidak menyampaikan sikap politik partai apakah akan masuk dalam pemerintahan atau tidak.
Megawati menyadari jika sudah banyak awak media menunggu-nunggu dirinya untuk menyampaikan sikap politik partai dalam Rakernas V PDIP.
"Nah ini kan juga, sikap politik partai berada di dalam atau di luar pemerintahan. Gitu kan? Lha iya, enak wae. Belum menit ini saya ngomong. Hihi," kata Megawati dalam pidato politiknya di penutupan Rakernas V PDIP, dikutip dari Suara.
Namun Megawati menegaskan, jika pihaknya masih akan melakukan perhitungan sebelum memutuskan sikap politik partai.