Pengamat politik Rocky Gerung merasa konflik pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka akan diawali dari dalam koalisi.
Dan kemudian konflik tersebut, menurut Rocky Gerung, akan melebar dalam persoalan kepemimpinan antara Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, kemudian akan menimbulkan ketegangan yang mengakibatkan ekonomi memburuk.
Baca Juga: Merasa Akan Disisihkan Prabowo, Ini yang Dilakukan Jokowi
"Niat psikologi antara Prabowo dan Gibran karena ini soal kepemimpinan, mereka berdua akan ketemu tiap hari dan dengan segala macam perbedaan kultur, cara berpikir itu etik segala macam itu kemampuan retorik, jadi kita bayangkan misalnya bahwa konflik itu pertama-tama akan terjadi di dalam koalisi, lalu melebar menjadi konflik diam-diam soal leadership di antara presiden dan wakil presiden," ungkapnya
"Nah pada saat yang sama ketika konflik itu mulai muncul yaitu terutama ketegangan di antara presiden dan wakil presiden ekonomi kita pasti memburuk, karena ketegangan global suplai chain yang terganggu tuh semua parameter tentang monetor itu mulai merambah dan membuat kita kelimpungan bahkan mungkin potensi ras akan terjadi," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Indonesia 100 Th, Jumat (31/5).
Sementara itu, diketahui Prabowo Subianto berjanji akan merangkul semua kekuatan ketika KPU secara resmi menetapkannya sebagai presiden terpilih. Hal itu disampaikan saat hasil hitung cepat atau quick count raihan suara Pilpres 2024 menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh dari para kompetitornya.
"Kemenangan ini harus jadi kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia. Prabowo-Gibran dan seluruh Koalisi Indonesia Maju (KIM), kami akan merangkul semua unsur dan semua kekuatan," kata Prabowo dalam pidatonya di Istora Senayan, Kompleks GBK, Rabu (14/2/2024) malam, dikutip dari Republika.